Kamis, 31 Mei 2012

Pekan Depan, Venus Bakal Lintasi Matahari_


Pekan Depan, Venus Bakal Lintasi Matahari

PHILADELPHIA - Lingkaran gelap planet Venus melintasi matahari telah terjadi pada 3 Juni 1769. Seorang astronom asal Amerika Serikat, David Rittenhouse menuliskan observasinya itu dan meninggalkan jejak keingintahuan yang mendalam pada temuannya tersebut.
"Ini adalah hal besar yang belum diketahui pada bidang astronomi," ujar profesor astronomy dan history of science, Owen Gingerich di Harvard. Banyak hal terkait sistem tata surya yang belum diketahui sekira 2,41 abad silam itu, fenomena tersebut adalah fenomena langka yang terjadi pada orbit Venus dengan melintasi wajah matahari.
Dilansir Nytimes, Selasa (29/5/2012), beranjak dari 1769, fenomena transit ini akan dapat ditemui kembali pada Selasa pekan depan dan setidaknya akan terlihat beberapa saat sebelum sunset atau matahari terbenam, khususnya di seluruh Amerika Serikat. Beberapa wilayah seperti New York serta sepanjang East Coast (pantai timur), matahari di momen sunset itu akan tampak rendah di langit.
Bagi yang ingin melihatnya, disarankan untuk menemukan lokasi tepat dan tidak ada objek yang menghalangi seperti pohon atau bangunan. Anda bisa menyaksikan transit Venus, misalnya di gedung pencakar langit dari sudut pandang melalui jendela yang menghadap ke arah barat.
Disarankan pula untuk tidak melihatnya secara langsung. Diperlukan kacamata pandang khusus gerhana atau proyeksi gambar matahari melalui lubang jarum maupun teropong di atas selembar kertas.
Fenomena transit Venus masih merupakan peristiwa langka dan menarik perhatian, bisa terjadi dalam rentang delapan tahun, bahkan bisa tejadi satu kali dalam satu abad. Kabarnya, transit terakhir terjadi pada 2004 dan berikutnya akan terjadi kembali 105 tahun mendatang, tepatnya 11 Desember 2117.
Beberapa dari astronom maupun ahli matematika mencoba untuk menghitung jarak terdekat yang dialami Venus ketika melintasi matahari. Di Pennsylvania, Rittenhouse, seorang astronom, matematikawan dan anggota American Philosophical Society mendirikan sebuah observatorium di ladangnya untuk membuat pengamatan transit.
Jawaban yang keluar pada observasi 1769 telah menyebutkan sekira 95 juta mil. "Secara historis, (tahun tersebut) adalah permulaan dari ilmu pengetahuan yang besar," ujar Gingerich.
Ekspedisi yang digencarkan terus dilakukan untuk mengamati transit pada 1874 dan 1882. Hanya saja, fenomena angkasa itu tidak lebih dari sekedar tontonan bagi masyarakat.
Kini, dengan teknologi modern seperti radar. Astronom dapat mengukur jarak tata surya lebih akurat ketimbang teknik transit sebelumnya. Namun ilmuwan tetap akan melakukan pengamatan cermat pada transit Venus ini untuk membantu memahami mengenai planet yang ada di sekitar bintang yang lain.

http://mobile.plasa.msn.com/device/news/article.aspx?cp-documentid=250189226

Tidak ada komentar:

Posting Komentar